Kamu harus mengetahui 5 resiko jadi agen BRILink ini sebelum memutuskan untuk mendaftar. BRILink menawarkan peluang usaha baru yang dianggap menguntungkan. Namun sebelum bergabung menjadi agen BRILink, penting untuk memahami resiko jadi agen BRILink yang kemungkinan akan terjadi. Oleh karena itu, sebelum memutuskan untuk mendaftar sebagai agen BRILink, simak artikel ini sampai selesai untuk mengetahui topik-topik yang akan kami bahas mengenai resiko jadi agen BRILink
Daftar isi
ToggleApa itu BRILink?
Sebelum mengetahui beberapa resiko jadi agen BRILink mungkin masih ada yang belum terlalu paham tentang apa itu BRILink, berikut kami jelaskan terlebih dahulu mengenai BRILink.
BRILink adalah jaringan agen layanan keuangan yang didirikan oleh Bank Rakyat Indonesia (BRI). BRILink memungkinkan masyarakat di daerah-daerah terpencil untuk mendapatkan akses layanan keuangan yang sama dengan masyarakat di kota-kota besar. Melalui BRILink, masyarakat dapat melakukan transaksi keuangan seperti transfer uang, pembayaran tagihan, dan pembelian pulsa dengan lebih mudah dan cepat.
BRILink didirikan dengan tujuan untuk meningkatkan inklusi keuangan di Indonesia. Dengan adanya BRILink, masyarakat di daerah-daerah terpencil yang tidak memiliki akses ke layanan bank tradisional dapat tetap menikmati layanan keuangan yang sama.
BRILink juga membuka peluang usaha bagi masyarakat yang ingin menjadi agen layanan keuangan. Seorang agen BRILink dapat melakukan transaksi keuangan untuk konsumen dan mendapatkan komisi dari setiap transaksi yang dilakukan. Selain itu, agen BRILink juga dapat menjual produk-produk asuransi dan investasi BRI.
Namun, sebelum memutuskan untuk menjadi agen BRILink, penting untuk memperhatikan resiko jadi agen BRILink yang mungkin terjadi dan memahami regulasi yang berlaku.
Selain resiko jadi agen BRILink, keuntungan untuk menjadi brilink juga ada kok, bis klik disini ya untuk melihat keuntungan menjadi agen brilink.
5 Resiko jadi Agen BRILink
Berikut adalah beberapa risiko yang perlu dipertimbangkan oleh seorang agen BRILink sebelum memutuskan untuk bergabung:
1. Resiko penalti
Salah satu risiko jadi agen BRILink yang perlu dipertimbangkan oleh seorang agen adalah sanksi atau penalti. Pinalti ini jika target yang ditentukan oleh BRILink tidak tercapai.
BRILink mungkin akan menetapkan target jumlah transaksi. Atau jumlah dana yang harus ditransfer oleh agen dalam periode waktu tertentu. Jika agen tidak dapat mencapai target tersebut, maka BRILink dapat mengenakan sanksi atau penalti.
Sanksi atau penalti yang diterapkan dapat berupa denda atau pemotongan komisi yang diterima oleh agen. Hal ini dapat mengurangi pendapatan agen dan merugikan agen. Oleh karena itu, sebelum memutuskan untuk menjadi agen BRILink, penting untuk memahami target yang ditentukan dan memastikan bahwa target tersebut dapat dicapai.
Selain itu, kesalahan dalam melakukan transaksi juga dapat menyebabkan penalti, seperti kesalahan dalam pengisian data transaksi. Agen juga harus memastikan untuk selalu melakukan transaksi dengan benar dan tepat sesuai dengan panduan yang diberikan oleh BRILink, agar tidak dikenakan penalti.
Dari pihak BRI, setiap agen diharuskan untuk mencapai target minimal 200 transaksi setiap bulannya. Target ini diharapkan dapat meningkatkan aktivitas transaksi dan meningkatkan pendapatan bagi agen. Namun, jika agen tidak dapat mencapai target tersebut, maka akan dikenakan penalti.
Penalti yang diberikan oleh BRILink berupa denda sebesar Rp1.000 untuk setiap transaksi yang gagal tercapai. Misalnya, jika pada bulan ini Anda hanya mampu mencapai 100 transaksi, maka Anda akan dikenakan penalti sebesar (200-100) x Rp1.000 = Rp100.000. Angka ini cukup besar dan dapat mengurangi pendapatan agen. Oleh karena itu, agen harus memastikan untuk mencapai target transaksi yang ditentukan oleh BRILink untuk menghindari penalti. Berikut rinciannya
- Denda Target Tidak Tercapai: Rp. 1.000,00
- Target Transaksi: 200
- Pencapaian: 100
- Target Tidak Tercapai: 200 – 100 = 100
- Jumlah Penalti:
Denda x Target Tidak Tercapai
Rp. 1.000,00 x 100 = Rp. 100.000,00
Namun kabar baiknya, BRI memberikan keringanan bagi para agen baru hingga bulan keenam. Hal ini berarti bahwa agen baru tidak akan dikenakan penalti jika tidak dapat mencapai target transaksi selama enam bulan pertama. Namun, setelah enam bulan, aturan penalti akan berlaku.
Oleh karena itu, sebelum mendaftar sebagai agen BRILink, penting untuk mempertimbangkan lokasi usaha yang strategis. Membuka usaha di lokasi yang ramai akan membantu agen dalam mencapai target transaksi dan menghindari penalti. Selain itu, agen juga harus memastikan untuk selalu meningkatkan aktivitas transaksi dengan berpromosi dan menjalin kerjasama dengan pelanggan potensial.
2. Fee Transaksi yang Rendah
Resiko yang harus diperhitungkan dalam menjadi agen BRILink adalah konsep sharing fee yang tidak sebesar yang diharapkan.
Konsep sharing fee menyatakan bahwa Anda sebagai agen akan mendapat komisi sebesar 50:50 dari setiap transaksi yang terjadi. Namun, dalam kenyataannya, fee yang didapatkan cenderung lebih rendah dibandingkan dengan yang diharapkan.
Sharing fee agen BRILink saat ini hanya Rp1.500 untuk transfer ke bank BRI dan Rp6.000 transfer ke bank lain. Angka ini sudah termasuk PPN 10%. Hal ini mungkin dapat mengurangi potensi keuntungan yang diharapkan sebagai agen BRILink. Sebelum memutuskan untuk bergabung sebagai agen BRILink, sebaiknya pertimbangkan baik-baik potensi keuntungan yang akan didapatkan dibandingkan dengan fee yang harus dibayar. Anda juga dapat mengecek tabel fee lengkap yang tersedia di situs resmi BRILink atau menanyakan langsung kepada pihak BRI untuk informasi lebih detail.
Banyak yang berasumsi itu tidak sebanding, tapi itulah ketentuan yang harus Anda ketahui.
3. Resiko BRILink Transaksi Gagal
Satu diantara layanan agen BRILink yakni mendapatkan mesin EDC untuk transaksi dengan kartu.
EDC sendiri selalu harus tersambung ke internet agar bisa dipakai.
Pertanyaanya, bagaimana bila suatu hari internet di gerai BRILink Anda memiliki masalah?
Jika internet terputus di saat Anda memakai mesin EDC, maka transaksinya kemungkinan tidak berhasil.
Namun tenang, uang dari transaksi yang tidak berhasil itu tentu akan balik, namun harus menunggu selama beberapa hari.
4. Harus Mengeluarkan Modal Besar
Resiko modal perlu Anda pikirkan matang-matang.
Pertama, sarana EDC yang kami ulas pada point ke-4 barusan tidak seutuhnya gratis.
Anda harus menjaminkan dana ke BRI sejumlah Rp3.000.000. Untuk nasabah yang mempunyai pinjaman, jaminannya memang cukup Rp500.000 saja.
Uang itu baru akan balik saat Anda statusnya bukan agen kembali.
Kedua, jika ada transaksi dengan jumlah besar, maka saldo rekening Anda harus juga memenuhi. Jika tidak cukup, tentu saja transaksi tidak dapat terjadi.
Maka dari itu, bisa dibilang agen BRILink tidaklah ide usaha modal kecil.
5. Kemungkinan Mendapatkan Uang Rusak/Palsu
BRILink sebagai kepanjangan tangan BRI melayani beragam keperluan perbankan masyarakat khususnya transaksi tunai.
Risiko jadi agen BRILink selanjutnya adalah memungkinkan menerima uang rusak atau bahkan juga palsu.
Kejadian semacam ini bisa muncul karena faktor keteledoran agen itu sendiri. Itulah pentingnya mengecek setiap lembar uang dari nasabah dan memiliki alat untuk mendeteksi uang palsu.
Agen LinKita
Hampir sama dengan agen BRILink, LinKita juga mempunya program keagenan. Sehingga kamu dapat menjual berbagai layanan keuangan, PPOB dan semua yang ada di BRILink. Namun bedanya agen LinKita tidak ada resiko sama sekali. Daftarnya juga gratis, tidak ada target dan bahkan fee nya juga langsung cair dengan harga yang lebih baik. Yuk daftar segera jadi agen LinKita untuk menghindari resiko jadi agen BBRILink.
- Daftar gratis via web : Klik di sini
- Daftar gratis via aplikasi : Download di sini
Orang juga bertanya :
Apa itu BRILink dan bagaimana cara kerjanya?
BRILink adalah jaringan agen layanan keuangan yang diciptakan oleh Bank Rakyat Indonesia (BRI) untuk memudahkan masyarakat, terutama di daerah-daerah terpencil, mengakses layanan keuangan. Dengan menjadi agen BRILink, Anda dapat membantu masyarakat melakukan berbagai transaksi keuangan, seperti transfer uang, pembayaran tagihan, atau pembelian pulsa. Tujuannya adalah untuk meningkatkan inklusi keuangan di seluruh Indonesia.
Apa saja resiko jadi agen BRILink?
Terdapat beberapa risiko yang harus Anda pertimbangkan sebelum menjadi agen BRILink. Risiko-risiko tersebut meliputi potensi penalti jika target transaksi tidak tercapai, fee transaksi yang mungkin lebih rendah dari ekspektasi, kemungkinan transaksi gagal karena masalah koneksi internet, kebutuhan modal yang relatif besar, dan risiko menerima uang rusak atau palsu dari transaksi yang Anda lakukan.
Apakah ada denda atau penalti jika target transaksi tidak tercapai?
Ya, ada. Jika Anda sebagai agen BRILink tidak dapat mencapai target jumlah transaksi yang ditentukan dalam periode waktu tertentu, BRILink dapat mengenakan sanksi berupa denda atau pemotongan komisi. Contohnya, jika targetnya adalah 200 transaksi per bulan dan Anda hanya mencapai 100, Anda bisa dikenakan denda tertentu untuk setiap transaksi yang tidak tercapai.
Apa yang dimaksud dengan fee transaksi yang rendah?
Fee transaksi yang rendah merujuk pada komisi yang mungkin tidak sesuai ekspektasi. Meskipun BRILink memiliki sistem sharing fee yang membagi komisi dengan agen, dalam kenyataannya, fee yang didapatkan mungkin cenderung lebih kecil dari yang diharapkan, seperti hanya mendapatkan Rp1.500 untuk transfer ke bank BRI.
Apa yang harus dilakukan jika transaksi gagal karena masalah koneksi internet?
Jika Anda menghadapi masalah transaksi yang gagal karena koneksi internet, uang dari transaksi yang gagal akan kembali, namun Anda mungkin perlu menunggu beberapa hari. Penting untuk memastikan koneksi internet Anda stabil dan handal untuk mencegah masalah seperti ini terjadi di masa mendatang.
Apakah memerlukan modal besar untuk menjadi agen BRILink?
Ada beberapa aspek modal yang perlu Anda pertimbangkan. Anda harus memberikan jaminan dana kepada BRI sebagai agen, yang jumlahnya bisa mencapai Rp3.000.000. Uang ini baru akan dikembalikan saat Anda tidak lagi berstatus sebagai agen. Selain itu, jika ada transaksi dengan jumlah besar, saldo rekening Anda juga harus mencukupi. Oleh karena itu, memang dibutuhkan persiapan modal tertentu untuk menjadi agen BRILink.
Bagaimana cara mendeteksi dan menghindari menerima uang palsu?
Untuk menghindari risiko menerima uang palsu, penting bagi Anda sebagai agen BRILink untuk selalu memeriksa setiap lembaran uang yang diterima. Anda bisa menggunakan alat deteksi uang palsu dan selalu memastikan untuk memeriksa tanda-tanda keaslian uang. Jangan ragu untuk menolak uang yang mencurigakan dan selalu jaga kewaspadaan dalam setiap transaksi.
Apa bedanya agen BRILink dengan agen LinKita?
Meskipun keduanya menawarkan layanan keuangan dan PPOB, ada beberapa perbedaan antara BRILink dan LinKita. Salah satunya adalah LinKita tidak memiliki risiko yang sama dengan BRILink dan menawarkan pendaftaran gratis, tanpa target bulanan, dan komisi yang langsung cair. LinKita bisa menjadi alternatif bagi mereka yang ingin menjadi agen keuangan tanpa menghadapi risiko yang ada di BRILink.
Semoga FAQ di atas membantu memahami lebih lanjut tentang risiko jadi agen BRILink!